Asupan Magnesium, Kalsium dan Vitamin D dengan Premenstrual Syndrome

  • Sri Nani Jelmila Fakultas Kedokteran, Universitas Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Indonesia
  • Dita Hasni Fakultas Kedokteran, Universitas Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Indonesia
  • Nana Liana Fakultas Kedokteran, Universitas Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Keywords: Asupan mikronutrien, premenstrual sindrom, mahasiswi, Micronutrient intake, premenstrual syndrome, female students

Abstract

Premenstrual sindrom (PMS) sering terjadi pada fase luteal siklus menstruasi pada wanita usia subur. PMS memberikan dampak terhadap produktivitas, kesehatan mental dan kualitas hidup penderitanya. PMS dapat mempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D dengan premenstrual sindroma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan design cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Sampel diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini didapatkan 62% responden dengan asupan magnesium kurang, 93% responden dengan asupan kalsium kurang, 94% responden dengan asupan vitamin D kurang dan 69% responden mengalami PMS ringan. Hubungan asupan magnesium dengan PMS didapatkan nilai p=0,48, hubungan asupan kalsium dengan PMS didapatkan nilai p=0,86 dan hubungan asupan vitamin D dengan PMS didapatkan nilai p=0,72. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden dengan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D kurang. Responden terbanyak mengalami PMS ringan. Tidak terdapat hubungan asupan magnesium, kalsium dan vitamin D dengan PMS.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, F., Ozgoli, G. dan Rahnemaie, F. S. (2019) “A Systematic Review of the Role of Vitamin D and Calcium in Premenstrual Syndrome,” Obstetric & Gynecology Science, 62(2), hal. 73–86. doi: https://doi.org/10.5468/ogs.2019.62.2.73.

Alwafa, R. A., Badrasawi, M. dan Hamad, R. H. (2021) “Prevalence of Premenstrual Syndrome and its Association with Psychosocial and Lifestyle Variables : a Cross ‑ Sectional Study from Palestine,” BMC Women’s Health. BioMed Central, hal. 1–12. doi: 10.1186/s12905-021-01374-6.

Anggraeni, N., Pangestuti, D. R. dan Aruben, R. (2018) “Hubungan Pengetahuan Gizi, Status Gizi, Asupan Kalsium, Magnesium, Vitamin B6 dan Aktivitas Fisik dengan Sindrom Pramenstruasi (Studi Pada Mahasiswa Peminatan Gizi Kesmas FKM Undip Tahun 2017),” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), hal. 526–536.

Cahyaningsih, I., Utami, P. dan Utami, S. (2018) “Pemberian Suplemen Kombinasi Kalsium, Vitamin B6 , Vitamin C Dan Vitamin D terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenorea,” Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 15(2), hal. 98. doi: 10.12928/mf.v15i2.12661.

Cholidah, R. dkk. (2020) “Gambaran Pola Makan, Kecukupan Gizi, dan Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat,” Intisari Sains Medis, 11(2), hal. 416–420. doi: 10.15562/ism.v11i2.589.

Dewi, M.A.K., Masruroh, L,. & Muniroh, L. (2022) “Hubungan Status Gizi Dan Tingkat Kecukupan Vitamin B6 Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Mahasiswi,” Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 8(3), hal. 138–147. doi: https://doi.org/10.22487/htj.v8i3.534.

Ersafiyanti, A. dan Angesti, A. N. (2023) “Hubungan Pola Tidur,Stres,Asupan Zat Gizi Mikro dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Siswi SMA Budhi Warman 1 Jakarta,” 3(2), hal. 46–56. doi: 10.54771/jakagi.v3i2.868.

Farrokh-eslamlou, H. dkk. (2015) “Premenstrual Syndrome and Quality of Life in Iranian Medical Students,” Sexual & Reproductive Healthcare. Elsevier B.V., 6(1), hal. 23–27. doi: 10.1016/j.srhc.2014.06.009.

Hidayat, M. dkk. (2017) “Kadar Kalsium Darah dan Hubungannya dengan Asupan Kalsium per Hari, Pemberian Suplemen Kalsium dan Gejala Klinik pada Mahasiswi dengan Sindroma Premenstruasi,” Journal of Medicine and Health, 1(6), hal. 583–594. doi: https://doi.org/10.28932/jmh.v1i6.556.

Ilmi, A. F. dan Utari, D. M. (2018) “Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia),” Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), hal. 39–50. doi: 10.22435/mgmi.v10i1.1062.

Isrowatun Daiyah, Rizani, A. dan Adella, E. R. (2021) “Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Pre-Menstrual Sundrome pada Remaja Putri,” Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7), hal. 2273–2285.

Jarosz, A. C. dan El-Sohemy, A. (2019) “Association between Vitamin D Status and Premenstrual Symptoms,” Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. Elsevier Inc, 119(1), hal. 115–123. doi: 10.1016/j.jand.2018.06.014.

Kemenkes (2019) “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.” doi: 10.1007/978-3-211-89836-9_1195.

Mutia, M. G. dan Putriana, D. (2023) “Asupan Vitamin D, Kalsium Dan Aktivitas Fisik Kaitannya Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi,” Journal of Nutrition College, 12(1), hal. 9–14. doi: 10.14710/jnc.v12i1.33345.

Ramadani, M. (2013) “Premenstrual Syndrome (PMS ),” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), hal. 21–25.

Wijayanti dkk. (2022) “Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) berdasarkan Karakteristik Siswi Kelas XII di Pondok Pesantren Sukoharjo,” Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 13(1), hal. 24–31. doi: https://doi.org/10.34035/jk.v13i1.812.

Yaralizadeh, M. S. dkk. (2020) “Effectiveness of Magnesium on Menstrual Symptoms Among Dysmenorrheal College Students: A Randomized Controlled Trial,” International Journal of Women’s Health and Reproduction Sciences , 10(10), hal. 2–17. doi: 10.15296/ijwhr.2023.25.

Published
2023-12-31
How to Cite
Jelmila, S., Hasni, D., & Liana, N. (2023). Asupan Magnesium, Kalsium dan Vitamin D dengan Premenstrual Syndrome. JURNAL KESEHATAN PERINTIS, 10(2), 138-144. https://doi.org/10.33653/jkp.v10i2.1031