Ekstrak Air Buah Pepaya Muda (Carica papaya.L) terhadap Gambaran Folikel Sekunder, De Graaf dan Korpus Luteum Ovarium Tikus Betina (Rattus norvegicus)
Abstract
Pepaya mengandung polisakarida, alkaloid, saponin, flavonoid yang diduga mampu mengakibatkan gangguan jalur hipotalamus hipofise yang mengakibatkan gangguan sekresi GnRH yang berpengaruh terhadap pembentukan, perkembangan dan pematangan folikel. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian ekstrak air buah pepaya muda (Carica papaya L.) terhadap gambaran folikel sekunder, folikel de graaf dan korpus luteum ovarium tikus betina (Rattus novergicus). Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain Post Test Only Control Group. Jumlah sampel sebanyak 24 ekor tikus betina berumur 12 minggu, berat 200-300 gram, dibagi secara acak dalam 4 kelompok. Setiap kelompok dilebihkan 2 ekor untuk mengantisipasi terjadi kematian, sehingga jumlah seluruh sampel 32 ekor. Kelompok (K-) tanpa diberikan perlakuan. Kelompok (P1) diberi ekstrak air buah pepaya muda 47 mg/200 gr BB. Kelompok (P2) diberi ekstrak air buah pepaya muda 93 mg/200 gr BB. Kelompok (P3) diberi ekstrak air buah pepaya muda 189 mg/200 gr BB. Setelah 20 hari perlakuan, dilakukan perhitungan jumlah folikel sekunder, folikel de graaf dan korpus luteum. Hasil analisis statistik menggunakan uji ANOVA dan Kruskal-Wallis didapatkan tidak ada pengaruh secara sinifikan pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah folikel sekunder (p = 0,083), tidak ada pengaruh secara signifikan pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah folikel de graaf (p = 0,069), ada pengaruh pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah korpus luteum (p= 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak air buah pepaya muda tidak berpengaruh terhadap jumlah folikel sekunder dan folikel de graaf, namun berpengaruh terhadap jumlah korpus luteum dengan dosis 189 mg/200 grBB.
Downloads
References
Adani, M. F., Sitasiwi, A. J., & Isdadiyanto, S. (2017). Efek Antifertilitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) dengan Pelarut Air terhadap Bobot Anak Mencit (Mus Musculus L.). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 2(1), 11. https://doi.org/10.14710/baf.2.1.2017.11-16
Adnan Jafar Alfian, M., Janika Sitasiwi, A., & Anwar Djaelani, M. (2018). Efek Antifertilitas Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Jumlah Dan Diameter Folikel De Graaf Mencit (Mus musculus) Betina.
Ayuningtyas, D., Anita, K. W., & Irwanto, Y. (2022). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Jumlah Folikel Preantral, Antral dan Berat Ovarium Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) Galur Wistar. Journal of Issues in Midwifery, 6(2), 63–75. https://doi.org/10.21776/ub.JOIM.2022.006.02.1
Dewanti, E., Viviandhari, D., Lonica, N., & Mutia Isnarningtyas, S. (2020). Efek Antifertilitas dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley. Jurnal Jamu Indonesia, 5(1), 9–15. https://doi.org/10.29244/jji.v5i1.182
Erich Dela Cruz, M. L., Prakash Babani, A., Julienne Lu, A. C., Kyla Del Rosario, R. P., & Gail Inson, J. M. (2023). Anti-fertility Potential of Carica papaya L. (Pawpaw) in Males.
Heena, D., & Sunil, T. (2019). Carica papaya: Potential Implications in Human Health. Current Traditional Medicine, 5(4), 321–336. https://doi.org/10.2174/2215083805666190705170022
Hendra Stevani. (2016). Praktikum Farmakologi.
Kemenkes RI. (2021). Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021.
Kemenkes RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022.
Mardhiah, A., & Sabarina. (2021). Pengolahan Pepaya Muda (Carica papaya L.) Menjadi Abon. Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Humaniora, 9(3), 512–517.
Odirichukwu, E. O., Uchechukwu, N. V. S., & Ogwu, D. (2016). The Aqueous Methanolic Extract of Unripe Carica Papaya (Pawpaw) Fruit Distrupts Oestrous Cycle in Albino Rats. 9(5), 57–62. https://doi.org/10.9790/2380-0905025762
Pupitaari, Yenny., Suhita, B. M., Srianto, P., & Widjiati. (2014). Pemberian Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya) Terhadap Tikus Betina (Rattus novergicus) Sebagai Alternatif Bahan Antifertilitas Terhadap Folikulogenesis, Kualitas Sel Telur dan Angka Fertilisasi. Media Kedokteran Hewan, 30(1), 61–66.
Setiawan, H., Wulandari, W., Aruan, S. Y., Ridho Prihandana, P., & Dahlan, A. (2022). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Pepaya Calina terhadap Indeks Gonadosomatik dan Perkembangan Folikel Ovarium Tikus Wistar (The Effect of Calina Papaya Leaf Ethanolic Extract on Gonadosomatic Index and Ovarian Follicle Development of Wistar Rats). 10(3), 245–252. http://www.journal.ipb.ac.id/indeks.php/actavetindones
Sindhu, G., Ragini, G., Sreehari, L., Gayathri, G., Thejaswee, A., Inthiyaz, S., Usha, T., Reddy, K., & Thyagaraju, K. (2019). Pharmacognostical And Pharmacological Profile Of Carica Papaya-A Review. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 8(4), 675–694. https://doi.org/10.20959/wjpps20194-13511
Sitasiwi, A. J., Mardiati, S. M., & Soedarto, J. (2016). Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 1 Nomor 1 Agustus 2016 Efek Antifertilitas Ekstrak Air dari Biji Carica papaya terhadap Keteraturan Siklus Estrus Mencit (Mus musculus L.)
Hakameri, C. S., Usman, E., & Tofrizal. (2020). Science Midwifery Effect of Giving Young Papaya (Carica Papaya L.) Fruit Extract on Endometrial Histology of Female Rats (Rattus Norvegicus). Science Midwifery, 9(1), 181–186. www.midwifery.iocspublisher.org
Zhang, L. (2021). Method for voluntary oral administration of drugs in mice. STAR Protocols, 2(1), 100330. https://doi.org/10.1016/j.xpro.2021.100330
Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN PERINTIS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.