Pengaruh Masa Simpan Darah Packed Red Cell (PRC) terhadap Kadar Hemoglobin di Bank Darah RSUD Jampangkulon Provinsi Jawa Barat Periode Maret – Mei 2022
Abstract
Darah dan produk darah memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ketersediaan, keamanan dan kemudahan akses terhadap darah dan produk darah harus dapat di jamin. Ada beberapa jenis Produk/komponen darah, tergantung kebutuhan dari pasien tersebut, yaitu darah lengkap Whole Blood (WB), sel darah merah pekat / Packed Red Cell (PRC), plasma segar beku/ Fresh Frozen Plasma (FFP), trombosit konsentrat/ Thrombocyte Concentrat (TC), dan berbagai jenis komponen lainya salah satu komponen sel darah yang sering digunakan untuk transfusi darah adalah Packed Red Cell (PRC). Packed Red Cell (PRC) adalah komponen darah dengan penambahan larutan antikoagulan dan dapat disimpan sekitar 35- 42 hari di bank darah. Dengan penyimpanan pada suhu 2° - 6°C di dalam alat pendingin darah (Blood Bank). Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan hemoglobin pasien dan mengembalikan kemampuan oksigenisasi atau meningkatkan suplai O2 ke seluruh tubuh. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh masa simpan darah PRC terhadap kadar hemoglobin pada bulan maret – mei 2022. Metode: Analisis Deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian: nilai Sig. kadar hemoglobin untuk masa simpan darah packed red cell (PRC) selama 0-15 hari sebesar 0,917, nilai Sig. kadar hemoglobin untuk masa simpan darah packed red cell (PRC) selama 0-35 hari sebesar 0,374, nilai Sig. kadar hemoglobin untuk masa simpan darah packed red cell (PRC) selama 15-35 hari sebesar 0,612. nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka terdapat penurunan kadar hemoglobin namun tidak signifikan. Pembahasan: Mengetahui adanya penurunan kadar hemoglobin pada masa simpan darah. Simpulan : Terjadi penurunan kadar hemoglobin namun tidak signifikan.
References
Cahyadi, A (2011). Komponen Darah dan Indikasi Penggunaannya. Jakarta : WIMI.
Dahlan, M., Sopiyudin. (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Hamidah. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian BBLR Di Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jakarta: Universitas Respati Indonesia.
Handayani, Wiwik, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.
Harlinda (2009). Darah dan Komponen dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : WIMI.
Hutomo, F.P.(2011). Dasar Dasar Transfusi Darah. Jakarta : WIMI.
Kiswari, R. (2014). Hematologi Dan Transfusi. Jakarta: Erlangga
Maretdiyani, Ari. (2013). Perbedaan kadar hemoglobin pada pasien persalinan normal dan setelah mendapat perawatan pengobatan di RSUD Banyumas. Semarang : Universitas Muhammadiyah.
Parakkasi, A. (2006). Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Bandung : Angkasa.
Permenkes. (2015). Permenkes no 91 tahun 2015 standar pelayanan darah. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Saifuddin, A. (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo.
Suciati, O. (2010). Pengaruh Lama Penyimpanan Darah Terhadap Kadar Hb, Jumlah Leukosit dan Jumlah Trombosit pada Darah Donor Semarang : Universitas Muhammadiyah Semarang.
Suciati, Ony. (2010). Pengaruh lama penyimpanan darah terhadap kadar Hb, jumlah leukosit dan jumlah trombosit pada darah donor, Semarang : FKM Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sugiyono. (2014). Cara Sugiyono, Mudah Menyusun Skripsi, Dan Disertasi Tesis.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Sumoko, E. (2018, February 26). Metabolisme Darah Selama Penyimpanan.
Diambil kembali dari mokotransequipment.blogspotco.id:
Tarwoto. (2008). Keperawatan Medika Bedah Gangguan Hematologi Edisi
1.Jakarta : Trans Info Media.
Widayanti, S. (2008). Analisis Kadar Hemoglobin Pada Anak Buah Kapal PT Salam Pacific Indonesia Lines Di Belawan Tahun 2007. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara
Zarianis. (2006). Esensial Anatomi Dan fisiologi Dalam Asuhan Maternitas. Jakarta : EGC