Program Gizi Remaja Aksi Bergizi Upaya Mengatasi Anemia Pada Remaja Putri Di Indonesia
Abstract
Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di Negara Negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia. Anak-anak dan wanita usia subur (WUS) adalah kelompok yang paling berisiko, World Health Organization (WHO) menargetkan penurunan prevalensi anemia pada WUS sebesar 50 persen pada tahun 2025. Berdasarkan hasil data Rikesdas (2018) di dapatkan bahwa Remaja putri yang mengkosumsi tablet tambah darah < 52 butir adalah 98,6 % sementara yang mengkosumsi ≥ 52 butir adalah 1,4 % artinya dari data di atas di simpulkan bahwa masih banyaknya remaja putri yang tidak mengkosumsi tablet tambah darah lebih dari 52 butir.sehingga ini sangat berdampak pada penyakit anemia pada remaja khususnya remaja putri. Sehingga diperlukan adanya upaya upaya untuk mengatasi masalah anemia pada remaja putri di Indonesia. Diantaranya program Tablet tambah darah dan Program Internasional, Unicef dalam penanggulangan masalah Anemia pada remaja putri Program percontohan yang dilaksanakan Unicef bekerja sama dengan Kementerian Koordinator . Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Yang bertema Program Gizi Remaja Aksi Bergizi: Dari Kabupaten Percontohan Menuju Perluasan Nasional. Program ini mengusung 3 konsep :Tablet tambah darah, Pendidikan Gizi,Komunikasi dan perubahan prilaku. Program ini dapat berjalan dengan baik dengan mendapatkan dukungan dan kerjasama yang penuh dari sasaran project, lintas sektoral dan partisipasi aktif masyarakat.
References
E-mail: datainformasi.pusdatin@kemkes.go.id
Website: http://www.kemkes.go.id
Almatsier, S., Soekarti, M. & Soetardjo, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Arisman, M.B. 2014. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : ECG.
Eti Poncorini Pamungkasari & Yulia Lanti Retno Dewi. Hubungan Asupan Fe dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Anemia di SMK 2 Muhammadiyah Sukoharjo dan SMA N 1 Nguter Arum Sari. Program Studi Ilmu Gizi Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret.
Masthalina, H., YuliLaraeni., YulianaPutri D. 2015. Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kemas 11 (1) (2015) 80- 86.
Tyas Permatasari, Dodik Briawan, Siti Madanijah. Hubungan Asupan Zat Besi Dengan Status Anemia Remaja Putri di Kota Bogor. Prodi Gizi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Institut Pertanian Bogor.
Emilia. 2017. Hubungan Asupan Zat Besi dengan Status Anemia pada Santri Putridi Pondok Pesantren Hidayatussalikin Air Itam Kota Pangkalpinang. Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes, Pangkalpinang.
Supriasa, dkk. 2011. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Cynthia Almaratus Sholicha, Lailatul Muniroh. Hubungan Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C dan Pola Menstruasi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di SMAN 1 Manyar Gresik. Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
Target Gizi Global 2025. Policy brief anemia. Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia; 2014 (WHO/NMH/ NHD/14.4; https://www.who.int/nutrition/publications/globaltargets2025_policybrief_anemia/en/, diakses 22 januari 2022).
Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan. Indikator dan kerangkapemantauan: meluncurkan revolusi data untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 2.2 Pada tahun 2030 mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai pada tahun 2025 target yang disepakati secara internasional tentang stunting dan wasting pada anak di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja putri, wanita hamil dan menyusui, dan orang tua (https://indicators.report/targets/2-2, diakses 21 Januari 2022).
Organisasi Kesehatan Dunia. Anemia (https://www.who.int/health-topics/anemia#tab=tab_1, diakses 21 Januari 2022).
DirrenH, LongmanMH, Barclay DV, FreireWB. Koreksi ketinggian untuk hemoglobin. Eur J ClinNutr. 1994;48(9):625– 32